dapet lintasan pikiran yang insightfull banget.
kenapa Allah meminta kita untuk memohon pertolongan Allah dengan kesabaran ditempatkan terlebih dulu daripada shalat? jujur, biasanya kita sabar saat apa? ya saat mendapat ujian, baik itu kita diuji agar lebih taat, diuji agar menjauh dari maksiat, dan yang paling banyak, diuji karena musibah. ya karena di setiap ujian kita, yang dengan ujian itu kita memohon pertolongan dari Allah, itu adalah tentang ujian duniawi sebenarnya, yang menyangkut masalah dunia kita. maka secara logika, seharusnya yang pertama kali kita selesaikan adalah urusan duniawi atau dengan cara dunia juga. mudahnya ya diselesaikan secara kasat mata. kenapa sabar? karena sabar itu husnudzhan billah, kita berprasangka baik dulu sama Allah. tidak langsung shalat, karena sabar adalah bagian dari emosi manusia yang harus diperhatikan. dalam ujian, ada hati dan mental yang kena dampaknya. kalau shalat langsung itu sekilas kayak ya ga nyambung aja gitu.
sabar itu tentang husnudzhan billah, prasangka baik kepada Allah. prasangka baik itu tentang pikiran. dan pikiran itu sering kali muncul dari hati. kalo pikiran kita sudah tenang, ada ruang kita merenung. maka itu menjadi kunci. coba perhatikan setiap kita ke dokter karena sakit. apa yang diberikan oleh dokter selain obat? nasihat, tentang pak sudah istirahat yang cukup, jangan banyak… pikiran! kata ibnu sina, ulama islam, pemikir islam, penemu ilmu kedokteran penting di zaman ini, buku-bukunya menjadi referensi dasar fundamental kedokteran yang wajib dibaca, nama baratnya avicenna, mengatakan, ketenangan adalah separuh obat, dan kepanikan adalah separuh penyakit. maka pantaslah jika Allah menyebut sabar terlebih dulu, karena ada sisi emosi manusiawi yang diperhatikan oleh Allah dalam setiap ujian kita. subhanalllah.
ya, bersabar dengan cara menguatkan hubungan kita kepada Alalh, sehingga kita yakin Allah tidak mungkin memberi kecuali yang baik2. hanya memang hati kita yang banyak dosa, salah , khilaf, sehingga tertutup, seolah ujian yang diturunkan pada kita adalah bentuk adzab atau mungkin kita masih bodoh, tidak tahu, terlalu lugu, sehingga kita menganggapnya sebagai kebencian dari Allah. coba kita bayangkan pak, jika ada anak sd, dia sering dihina, dibully, dicemooh oleh sekitarnya, dia mendapat ujian yang begitu besar dari dunianya, kemudian dia merengek kepada kita, bapak, aku minta pistol, aku mau tembak teman2ku satu persatu yang menjadi ujian bagiku. kiranya, apakah kita akan memberi mereka pistol? tentu tidak, karena itu akan membahayakan, baik bagi orang lain, apalagi dirinya. begitulah kita2 gambaran, dalam setiap permintaan kita. atau mungkin, saat kita berlelah-lelah, bercape-cape, naik ke puncak gunung hanya untuk melihat sunrise, padahal ujiannya banyak. sehingga saat kita sampai puncak, sedemikian cantik dan eloknya matahari muncul bersemburat cahaya menyingsing dari awan-awan, Allah saja membuatnya indah memicik mata, dan segala apa yang terjadi di alam ini, Allah mengatur sedemikian teratur rapih, apatah lagi kehidupan kita, apalagi hanya urusan kita, apalagi hanya kesibukan kita. bersabar dan berprasangka baik pada Allah, serahkan padaNya, Allah akan memberikan terbaik. tugas kita adalah mennyelesaikan urusan Allah, maka Allah akan selesaikan urusan kita bahkan pada sesuatu yang baik, yang kita sendiri juga belum tahu. barakallah fikum